Pembesaran Prostat Jinak; Diagnosis

Pembesaran Prostat Jinak (Beningn Prostatic Hyperplasia/ BPH) - Diagnosis


Selama perjalanan hidupnya, seoarang laki-laki biasanya mengalami pembesaran di prostatnya dan akan mulai menggangu. Sebenarnya apakah itu pembesaran prostat? Bagaimana mengetahui apakah saya mengalami pembesaran prostat? Kapan saya harus menemui dokter urologi? Apa yang biasanya dokter periksa untuk mendiagnosis saya mengalami pembesaran prostat? Hal-hal berikut akan memberi gambaran kepada Anda tentang penyakit pembesaran prostat jinak

Apa itu prostat?

Prostat adalah salah satu kelenjar di dalam sistem alat reproduksi pria. Ukuran dan bentuknya menyerupai biji kenari, beratnya sekitar 20 gram. Lokasinya berada tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing. Secara normal, saat seorang laki-laki mengalami ejakulasi, kelenjar prostat inilah yang menghasilkan 1/6 volume (sekitar 0,5 cc) dari air mani pria. Untuk lebih jelasnya tentang lokasi kelenjar prostat, silahkan lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar sistem reproduksi pria, perhatikan letak kelenjar prostat


Apakah itu pembesaran prostat jinak?

Penyakit pembesaran prostat jinak (BPH) biasanya akan muncul sebagai gejala saluran kemih bagian bawah. Penyakit ini merupakan penyakit yang cukup sering di bidang urologi. Meskipun membesar, pembesaran ini bukanlah mengarah pada pembesaran yang bersifat kanker atau tumor, oleh karenanya digunakan kata jinak untuk mendeskripsikan pembesaran tersebut. Saat kelenjar prostat tersebut membesar, kelenjar tersebut akan menghambat pengeluaran aliran air kencing sehingga muncullah gejala-gejala gangguan berkemih.

Siapa yang terkena pembesaran prostat jinak?

Karena kelenjar prostat hanya berada di laki-laki, tentunya yang menderita penyakit ini adalah laki-laki. Pembesaran prostat hanya ditemukan pada laki-laki di atas usia 40 tahun. Sangat jarang ditemukan pada usia di bawah 40 tahun. Bila Anda mengalami gejala serupa tetapi usia Anda di bawah 40 tahun, biasanya keluhan Anda akibat penyakit yang lain. Penyakit ini akan diderita oleh 50 persen laki-laki berusia 50 dan 60 tahun.

Bagaimana gejala pembesaran prostat jinak?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, prostat mengelilingi saluran kencing sehingga apabila membesar akan menimbulkan sumbatan pada saluran kencing. Gejala yang paling sering muncul adalah gejala sumbatan berupa
  1. Kencing yang terputus-putus (seperti ada sumbatan)
  2. Sulit memulai kencing, biasanya perlu menunggu agak lama baru kencingnya keluar dan perlu usaha mengedan saat memulai kencing
  3. Pancaran kencing agak pelan.
  4. Saat selesai kencing, rasanya masih ada sisa di dalam kandung kencing yang tidak bisa keluar (tidak tuntas/ lampias/ anyang-anyangan)

Selain itu, gejala lainnya dapat berupa gejala iritasi kandung kemih yaitu
  1. Kencing menjadi sering, kurang dari 2 jam mulai kencing lagi (beser)
  2. Sering terbangun malam hari karena kencing
  3. Rasa keinginan kencing yang tidak dapat di tunda/di tahan
Pada derajat yang parah, pasien tidak dapat kencing sama sekali sehingga menimbulkan nyeri yang sangant hebat di perut bawah.

Bagaimana menilai derajat keparahan gejala pembesaran prostat?

Untuk menilai gejala keparahan gejala yang Anda derita, isilah kuesioner yang ada di bawah ini.


Jika sudah mengisinya. Tambahkan poin-poin yang Anda dapatkan dari pertanyaan dari nomor 1 sampai dengan 7. Nilailah kategori berat gejala Anda berdasarkan total nilai yang Anda dapatkan. Jangan lupa untuk melaporkan nilai ini saat Anda mengunjungi dokter Anda.

Apa yang Dokter perlu periksa untuk menilai penyakit pembesaran prostat jinak Anda?

Dokter akan menanyai mengenai gejala Anda. Dokter biasanya akan menggunakan kuesioner untuk menilai derajat keparahan penyakit prostat Anda. Jika sebelumnya Anda telah mengisi kuesioner tersebut, jangan lupa untuk menyampaikan hasilnya ke dokter Anda. Kuesioner ini berguna untuk menentukan apakah Anda tergolong penyakit yang ringan atau berat.

Selain wawancara medis, biasany dokter akan menilai derajat pembesaran prostat Anda dengan colok dubur. Dokter akan memasukkan jarinya ke dubur Anda untuk menilai pembesaran prostat Anda atau mendeteksi adanya kanker prostat yang mungkin dapat menyerupai gejala pembesaran prostat jinak. 


Pemeriksaan colok dubur

Pemeriksaan tambahan biasanya dilakukan berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan fisik yang dokter lakukan. Pemeriksaan yang mungkin dapat ditawarkan kepada Anda sangat bervariasi tergantung kondisi klinis penyakit Anda dan preferensi sang dokter. Pemeriksaan tersebut dapat meliputi
  • Analisa urin - untuk melihat apakah ada gejala penyerta infeksi saluran kemih
  • PSA (prostate specific antigen) - pemeriskaan darah untuk deteksi dini kanker prostat
  • Ultrasonografi (USG) prostat maupun ginjal - untuk menilai ukuran prostat anda secara akurat
  • Uroflowmetri - sebuah alat untuk mengetahui seberapa cepat pancaran kencing anda
  • Sistoskopi - memasukkan kamera dari lubang kencing untuk melihat secara langsung kondisi saluran kencing dan prostat anda
Kapan saya harus menemui dokter untuk penyakit ini?

Anda harus segera memeriksakan ke dokter jika gejala-gejala yang di sudah di bahas sebelumnya sangat parah dan mengganggu. Selain itu, konsultasi ke dokter sebaiknya segera dilakukan bila ada gejala seperti darah di urin, nyeri saat kencing, dan tidak dapat kencing.

Apa penyakit pembesaran prostat jinak akan berkembang dengan kanker prostat?
Tidak, penyakit pembesaran prostat jinak bukanlah kanker. Akan tetapi, ada kemungkinan penyakit ini berada bersamaan atau gejala kanker prostat dapat menyerupai gejala pembesaran prostat jinak. Oleh karena itu, dokter biasanya menganjurkan pemeriksaan PSA untuk deteksi dini kanker prostat saat mengevaluasi penyakit ini.



Comments

Popular posts from this blog

Anak memiliki lubang kencing tidak di ujung, perlu operasi?

biaya usg urologi terbaru di jakarta dan sekitarnya tahun 2020